Rechercher dans ce blog

Tuesday, June 29, 2021

Asing Mulai Borong Saham Big Cap Murah, Meski Bakal Ada PPKM - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat melesat hingga hampir 1% di sesi I, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan terpangkas di sesi II Selasa (29/6/2021). IHSG ditutup 0,16% ke level 5.949,05 pada hari ini.

Terpangkasnya penguatan IHSG terjadi setelah munculnya isu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan diperketat oleh pemerintah.

Data perdagangan mencatat sebanyak 178 saham menguat, 333 saham melemah dan 137 lainnya mendatar. Nilai transaksi hari ini kembali naik tipis menjadi Rp 11,7 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 126 miliar.


Dari daftar net buy, asing tercatat mengoleksi beberapa saham, di mana saham berkapitalisasi pasar besar (big cap), yakni saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih diburu oleh asing pada hari ini.

Selain saham BMRI, asing juga mengoleksi saham big cap PT Astra International Tbk (ASII) pada hari ini. Asing juga tercatat mengoleksi duo saham Indofood, yakni saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.

Sementara dari daftar net buy, asing juga tercatat melepas setidaknya tiga saham big cap, yakni saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:

Perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) di RI semakin mengkhawatirkan dan masih menjadi perhatian pasar di dalam negeri, di mana kasus aktif Covid-19 kian hari makin bertambah besar setiap harinya.

Per 27 Juni 2021, Kementerian Kesehatan mencatat pasien positif corona berjumlah 2.093.962 orang. Bertambah 21.095 orang, rekor penambahan kasus harian sejak pasien pertama diumumkan pada 1 Maret 2020.

Hal inilah yang menyebabkan munculnya isu bahwa Pemerintah akan mengumumkan revisi aturan terkait PPKM berbasis mikro pada petang ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan akan memberlakukan PPKM Darurat untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19.

"Iya," ujar sumber di internal pemerintah saat dikonfirmasi soal penetapan PPKM Darurat yang bakal ditempuh Jokowi.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan rencana pemerintah merevisi aturan terkait PPKM Darurat. Demikian diungkapkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, Senin (28/6/2021).

Dalam kesempatan itu, Ganip memaparkan strategi penguatan manajemen implementasi lapangan PPKM berbasis mikro. Ia meminta jajaran di lapangan melakukan pembubaran kerumunan dengan tegas hingga meniadakan kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Ini juga harus ditegakkan dengan baik," kata Ganip.

Sesuai dengan hasil rapat terbatas, Ganip bilang akan ada perubahan-perubahan terhadap Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021. Pembatasan-pembatasan ini, menurut dia, dilakukan untuk bisa mengendalikan supaya Covid-19 ini tidak semakin menyebar.

"Contohnya nanti yang akan diterapkan adalah pelaksanaan untuk kegiatan PPKM-nya. WFH-WFO ini akan diberlakukan 75% & 25% untuk daerah yang merah dan oranye. Kemudian untuk sektor-sektor ekonomi seperti mal ini hanya dioperasionalkan sampai dengan jam 17.00 WIB," ujar Ganip.

"Kemudian restoran hanya diizinkan untuk take away, ini dibatasi sampai pukul 20.00 WIB. Ini beberapa pembatasan yang akan nantinya diterapkan sebagai revisi dari mendagri yang sudah dipedomani sampai hari ini," lanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)


Asing Mulai Borong Saham Big Cap Murah, Meski Bakal Ada PPKM - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu? - Investor.ID

[unable to retrieve full-text content] Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu?    Investor.ID Harga Emas G...