Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup variatif pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, tetapi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis.
Kemarin, IHSG finis di 5.975,91 atau menguat 0,2% dari penutupan hari sebelumnya. Investor asing mencatatkan beli bersih Rp 204,48 miliar.
Sementara rupiah melemah tipis 0,03% terhadap dolar AS menjadi Rp 14.430/US$. Posisi ini membaik karena rupiah sempat berada di Rp 14.470/US$ atau melemah 0,21%. Jadi kalau depresiasinya menipis jadi tinggal 0,03%, not bad lah ya...
Sepertinya pasar merespons positif data pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada tiga bulan pertama 2021 tumbuh -0,96% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq). Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) , ekonomi Indonesia tumbuh 0,74-%.
Realisasi ini lebih baik ketimbang ekspektasi. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) terkontraksi 1,09% qtq, sementara secara tahunan diperkirakan terjadi kontraksi 0,87% yoy.
Well, Indonesia memang masih resesi karena kontraksi PDB berlangsung selama empat kuartal beruntun. Sudah genap setahun ekonomi Indonesia terus menyusut.
Namun bukan berarti tidak ada kabar baik. Meski kontraksi masih terjadi, tetapi semakin lama kian landai. Pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia menciut lebih dari 5% yoy dan kuartal I-2021 tinggal di bawah 1% yoy.
"Dengan memperhatikan berbagai indikator yang membaik sampai April dan low base effect, kita harapkan ekonomi triwulan II akan tumbuh positif. Dengan catatan, vaksinasi lancar, masyarakat mematuhi protokol kesehatan, dan tumbuhkan keyakinan dunia usaha," kata Suhariyanto, Kepala BPS.
So, Indonesia boleh masih berkubang di 'lumpur' resesi. Namun pada kuartal II-2021 dan seterusnya, kemungkinan besar resesi sudah pergi dan ekonomi Indonesia bakal tumbuh tinggi.
Halaman Selanjutnya --> Saham Teknologi Diangkat, Wall Street Terdongkrak
Market Newsletter Waspada, Corona Menggila di Asia! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment