Jakarta, CNBC Indonesia - Aset Kripto masih berjuang untuk menemukan pijakan kokoh pada perdagangan, Senin (24/5/2020, setelah jatuh akhir pekan lalu dan mendapat dukungan dari kicauan bos Tesla, Elon Musk.
Elon Musk tampaknya tidak dapat mengimbangi tekanan untuk menjual aset kripto dari investor yang ketakutan terhadap aturan baru dan tindakan keras dari China.
Musk kembali buka suara melalui ciutan pada hari Sabtu memberi dukungan untuk mata uang kripto dalam "pertempuran yang sesungguhnya antara mata uang fiat dan kripto. Elon Musk memilih kripto.
Pada hari Minggu (23/5) harga bitcoin merosot karena penambang, yang mencetak kripto dengan melakukan verifikasi transaksi, menghentikan operasi di China menyusul peningkatan pengawasan dari pihak berwenang.
Dilansir dari Reuters, bitcoin (BTC) naik ke level US$ 35.970 dari posisi hari minggu Minggu yang sempat berada di level US$ 31.107, akan tetapi sentimen negatif lain yang berkembang yang mengalir melalui 'pasar berbusa' membuat koin ini harus berjuang susah payah untuk meningkatkan kembali nilainya, lebih lanjut harga bitcoin masih 45% di bawah rekor puncak bulan lalu di $ 64,895.
Keruntuhan pasar kripto membuat koin digital terbesar di dunia kembali ke posisi awal BTC diperdagangkan pada bulan Februari, sebelum Tesla mengumumkan pembelian bitcoin sejumlah US$ 1,5 miliar dan memutuskan untuk menerimanya sebagai metode pembayaran untuk membeli mobil Tesla. Keputusan yang pada 12 Mei lalu dibatalkan oleh Tesla.
Mata uang kripto lannya, ether (ETH) turun ke level terendah dalam dua bulan terakhir sekitar US$ 1.730 pada hari Minggu dan berbalik arah naik ke harga $ 2.101 pada hari Senin sebelum kehilangan tenaga.
Dogecoin, diluncurkan sebagai parodi yang mendapat dukungan Musk dan sempat naik lebih dari seratus kali lipat tahun ini, terakhir diperdagangkan pada US$ 0,30.
"Setelah naik singkat dari posisi terendah dalam beberapa bulan di minggu lalu, beberapa jenis paper-handed tampaknya telah terjual habis," kata analis IG Markets, Kyle Rodda, menggunakan istilah pasar untuk pemegang jangka pendek yang menjual kepemilikannya.
"Atau (mereka) memutuskan untuk menyudahi dan memotong kerugian mereka," katanya, "disebabkan momentum Bitcoin, dan para spekulan yang mendorongnya, hampir seluruhnya menghilang."
Pemicu awal aksi jual crypto tampaknya datang karena perkataan tegas dari regulator China minggu lalu, hari Jumat lalu ketika komite Dewan Negara berjanji untuk menindak tegas, khususnya para penambang.
Konsentrasi penambang juga memainkan peran, setelah berbulan-bulan harga naik masyarakat dunia mulai menyorot penambang China -yang menyumbang sekitar 70% pasokan- semakin menambah sentimen negatif.
"Banyak penambang menyimpan banyak bitcoin/ETH atau koin lainnya yang mereka tambang dan tidak langsung melakukan lindung nilai dengan mengonversi semuanya menjadi fiat," kata James Quinn, mitra pengelola di Q9 Capital, manajer kekayaan pribadi mata uang kripto yang berbasis di Hong Kong.
"Jika mereka menarik atau menutup operasi, mereka mungkin perlu mengurangi neraca laba rugi mereka dalam jangka pendek."
Mingu malam, Huobi Mall, bagian dari pertukaran aset kripto Huobi, mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menangguhkan penambangan crypto yang melayani klien China daratan. BTC.TOP, kumpulan penambangan kripto, telah menangguhkan bisnisnya di China dengan alasan risiko peraturan, sementara penambang kripto HashCow mengatakan akan berhenti membeli rig bitcoin baru.
Dalam mencetak mata uang kripto, penambang menggunakan peralatan atau rig komputer yang canggih dan tentunya lebih mahal sehingga semakin bertenaga dan dirancang khusus untuk memverifikasi transaksi dengan lebih cepat.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps)
Kicauan Elon Musk Sudah Tak Ampuh Bikin Bitcoin Cs Terbang - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment