Rechercher dans ce blog

Thursday, May 20, 2021

IHSG Gagal Tembus 5.800! Asing Beli BBCA-TLKM, Jual ANTM-GGRM - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau dan berakhir positif pada perdagangan Kamis (20/5/2021). Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,64% ke level 5.797,59.

Data perdagangan mencatat sebanyak 252 saham naik, 239 turun dan 147 lainnya stagnan. Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 10,5 triliun dan investor asing kembali mengoleksi beberapa saham sebesar Rp 279 miliar di pasar reguler.

Asing tercatat mengoleksi beberapa saham, di mana salah satunya adalah saham perbankan big cap 'jumbo', yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).


Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh asing pada hari perdagangan Kamis (20/5/2021).

Walaupun IHSG berhasil bertahan di zona hijau dan asing kembali mempercayakan pasar saham dalam negeri. Asing juga melepas beberapa saham.

Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:

Dari Negeri Paman Sam (Amerika Serikat/AS), rilis yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar global sudah dipublikasikan. Tepat pukul 01.00 WIB dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) resmi mengumumkan risalah tersebut dan diunggah ke situs resminya.

Notulen rapat pengambil kebijakan The Fed pada 27-28 April lalu itu memberikan sinyal yang dicari pasar.

Pejabat The Fed mengungkapkan, peningkatan aktivitas ekonomi yang signifikan membuka peluang diskusi untuk mengambil stance hawkish. Apabila perkembangan ekonomi semakin membaik menuju target yang ingin dicapai, maka perlu ada diskusi tentang rencana untuk melakukan tapering.

Sementara itu, inflasi Negeri Paman Sam pada bulan lalu (April) tercatat mencapai 4,2%. Jika dihitung secara tahunan (year-on-year/YoY), pertumbuhannya merupakan yang paling tinggi sejak 2008. Namun secara bulanan paling tinggi dalam tiga dekade terakhir.

Sasaran target inflasi The Fed berada di kisaran rata-rata 2%. Jelas jika inflasi terus merangkak naik, The Fed harus segera ambil ancang-ancang untuk mengetatkan kebijakan moneter agar ekonomi tidak overheat.

Sementara itu dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus di April 2021. Angka surplus terjadi ketika ekspor lebih tinggi dari impor.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor RI pada April 2021 mencapai US$ 18,48 miliar atau naik menjadi 51,94%, sementara angka impor mencapai US$ 16,29 miliar atau juga naik menjadi 29,93%.

Dengan ini maka surplus terjadi pada neraca dagang mencapai US$ 2,19 miliar. Surplus ini sudah terjadi dalam 12 bulan beruntun.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 43,92% dibandingkan April 2020 (year-on-year/yoy). Sementara impor diperkirakan tumbuh 30,7% yoy. Kemudian neraca perdagangan 'diramal' surplus US$ 1,17 miliar.

Pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2%-5,8% atau lebih tinggi dari proyeksi tahun ini. Target itu sudah mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang masih ada, namun terkendali.

"Pertumbuhan ekonomi diasumsikan sebesar 5,2-5,8%," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat penyampaian KEM PPKF RAPBN 2022 di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)


IHSG Gagal Tembus 5.800! Asing Beli BBCA-TLKM, Jual ANTM-GGRM - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Awas Harga Minyak Menggila, Israel Target Tembak Minyak Iran - CNBC Indonesia

[unable to retrieve full-text content] Awas Harga Minyak Menggila, Israel Target Tembak Minyak Iran    CNBC Indonesia Harga Minyak Dunia ...