Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkit soal fenomena 'supercycle' yang jadi pertanda kabar baik buat kinerja ekspor Indonesia. Apakah itu supercycle? apa hubungannya dengan kabar positif untuk ekspor Indonesia?
"Indonesia akan memasuki periode supercycle, dimana harga beberapa komoditas akan naik secara signifikan, terutama komoditas dasar, yang diakibatkan pertumbuhan ekonomi baru dari permintaan yang terjadi di masa pandemi dan setelah pandemi," kata Lutfi dalam pernyataan resminya, Rabu (7/4).
Lutfi mengatakan beberapa komoditas yang harganya naik dalam periode supercycle tersebut antara lain minyak bumi, gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), bijih besi, dan tembaga.
"Ini bukan kali pertama Indonesia menghadapi periode supercycle. Beberapa tahun lalu, Indonesia telah mengalaminya dan seperti periode sebelumnya, periode supercycle kali ini diharapkan juga akan membawa keberuntungan dan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," ujar Mendag.
Ia bilang selain supercycle, ada beberapa hal lain yang juga akan menjadi tren perdagangan Indonesia ke depan. Tren pertama adalah munculnya investasi yang terjadi karena adanya pasar yang besar.
Misalnya di sektor otomotif, dimana pada sektor tersebut banyak muncul investasi yang disebabkan besarnya pasar otomotif di Indonesia. Tren kedua, komoditas dasar Indonesia memberikan keunggulan komparatif (comparative advantage) yang baik.
Dengan memiliki keunggulan tersebut, maka Indonesia mampu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang sangat bersaing. Hal ini dapat dilihat dari produksi stainless steel Indonesia, dimana Indonesia merupakan produsen kedua terbesar di dunia.
Tren ketiga, Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tinggi. Salah satu contohnya, komoditas perhiasan yang merupakan komoditas unggulan ekspor nonmigas Indonesia. Dengan sumber daya alam dan manusia yang saling mendukung, Indonesia mampu menghasilkan produk perhiasan berdaya
saing di pasar dunia.
Lutfi mengatakan dengan segala kelebihan diharapkan nantinya akan banyak negara yang menjadi mitra khusus Indonesia. Terutama Jepang, Amerika Serikat, dan China.
"Negara-negara tersebut tak hanya sekedar menjadi mitra dagang, namun juga menjadi sumber investasi perekonomian nasional dengan produk-produk yang menjadi pilar utama ekspor nonmigas Indonesia," kata Lutfi.
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi)
News 'Makhluk' Supercycle Bawa Kabar Baik Buat Ekspor RI, Apa Itu? - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment