JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan kunjungan ke Wuyi, China, pada Jumat (2/4/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Erick melakukan berbagai pertemuan dengan banyak pihak, salah satunya dengan Vice Chairman dari State-Owned Asset Supervision and Administration (SASAC) atau BUMN China, Ren Hongbin.
Mantan bos Inter Milan itu mengaku belajar dari SASAC terkait tata kelola BUMN, agar mampu mendongkrak kinerja perusahaan, sekaligus memberikan kontribusi kepada masyarakat luas.
“Saya bertemu dengan mereka untuk mempelajari bagaimana Tiongkok berhasil mereformasi dan mentransformasi BUMN mereka untuk menjadi lebih efisien, memberikan kontribusi yang maksimal untuk masyarakat, dan menjadi pemain kelas dunia,” tuturnya dalam konferensi pers virtual, Jumat.
Baca juga: Lelang Sukuk Pekan Depan, Pemerintah Patok Target Rp 10 Triliun
Menurut erick, BUMN kedua negara memiliki fokus yang sama, yakni memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan menambah pendapatan ke kas negara.
“Namun, ada perbedaan antara mereka dan kita. Bayangkan, dalam daftar 500 perusahaan dari 2020 Forbes Global 2000, 48 diantaranya BUMN Tiongkok yang dikelola SASAC, sedangkan BUMN kita sendiri baru ada 2 di daftar itu,” ujar Erick.
Oleh karenanya, RI dan China sepakat untuk melanjutkan dialog dan membuat platform kerja sama BUMN antar kedua negara yang lebih kongkret.
Untuk mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan, SASAC mengundang Kementerian BUMN dan BUMN Indonesia untuk melakukan pertemuan rutin.
“Selanjutnya, SASAC dan Kementerian BUMN akan meninjau beberapa proyek kerja sama di sektor ketenagalistrikan dan kerja sama investasi perikanan kelas dunia untuk wilayah Timur Indonesia,” ucap Erick.
Baca juga: Erick Thohir: Peminjam Uang di BTN Harus Pengguna Kompor Listrik
Erick Thohir Pelajari Cara Reformasi BUMN China - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment