Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik ditutup dengan ceria pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (23/4/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil finish di zona hijau dengan apresiasi sebesar 0,38%.
Indeks acuan saham domestik tersebut naik 22,7 poin ke 6.016,87. Nilai transaksi pada perdagangan hari ini tercatat hanya Rp 9,23 triliun. Ada 189 saham yang menguat, 282 turun dan 168 tak berubah.
Penguatan IHSG pada perdagangan hari ini dipicu oleh sentimen positif baik dari dalam dan luar negeri. Dimulai dari luar terlebih dahulu, tiga indeks saham Wall Street dini hari tadi berakhir dengan koreksi.
Indeks acuan Dow Jones tumbang 0,94%, S&P 500 yang sempat mendekati level tertinggi sepanjang masanya juga terpaksa ambruk 0,92%, sedangkan indeks Nasdaq terjungkal 0,94%.
Ketiga indeks tersebut karam setelah tersiar kabar bahwa Presiden Biden akan menaikkan pajak keuntungan saham secara besar-besaran.
Presiden Biden dikabarkan mempertimbangkan untuk menaikan pajak keuntungan investasi hingga hampir dua kali lipat ke angka 39,6% di segmen masyarakat berpendapatan besar untuk membiayai subsidi anak dan pendidikan dalam rencana American Family Plan milik Biden.
Hal ini sontak menyebabkan para investor kabur dari pasar modal dan menyebabkan indeks acuan runtuh meskipun kabar rilis laporan keuangan berberapa emiten tergolong baik.
Ketika kebijakan tersebut terealisasi maka ada kemungkinan bahwa investor akan kabur dari pasar saham AS dan beralih ke negara lain terutama negara berkembang tak terkecuali RI.
Meskipun dalam sebulan terakhir asing mencatatkan net sell mencapai Rp 5,35 triliun, tetapi aksi jual bersih asing cenderung menipis pada perdagangan hari ini. Di pasar reguler, asing mencatatkan net sell senilai Rp 2,83 miliar saja.
Saham-saham dengan nilai kapitalisasi besar (big cap) seperti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) cukup membantu penguatan indeks.
Kemudian dari dalam negeri kabar positif bagi bursa lokal juga datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang memastikan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tahun ini diberikan secara utuh. Anggaran telah disiapkan sebesar Rp 30,6 triliun, termasuk PNS Pemerintah Daerah sebesar Rp 14,8 triliun.
"Total [anggaran THR] mencapai Rp 30,6 triliun," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (22/4/2021).
Saat ini Kemenkeu sedang menyusun Peraturan Pemerintahnya untuk segera ditandatangani Presiden Joko Widodo. Lewat pemberian THR secara penuh diharapkan ada efek yang signifikan terhadap roda perekonomian.
Bahkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan, pencairan THR lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu pada H-10. Bahkan bisa dimungkinkan cair pada akhir April ini.
Kombinasi kedua faktor di atas membuat harga aset-aset berisiko dalam negeri turut terkerek naik dan berakhir dengan sumringah di penghujung pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(twg/twg)
Duet Sri Mulyani-Biden Sukses Bikin IHSG Menghijau - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment