JAKARTA, investor.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknis membentuk pola upper shadow panjang kedua berturut-turut pada perdagangan Jumat (5/7/2024). Stochastic RSI masih berada di area jenuh beli (overbought).
“Sementara, volume transaksi mulai menunjukkan penurunan dibanding rata-rata pekan lalu. Hal ini mengindikasikan akumulasi beli mulai terbatas. Waspadai potensi profit taking,” tulis Phintraco Sekuritas dalam ulasannya, yang dikutip pada Minggu (7/7/2024).
Meski demikian, sentimen pasar pada Senin (8/7) bisa saja berubah, seiring rilis data sektor ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS). Para pelaku pasar berekspektasi non farm payrolls turun menjadi 190 ribu pada Juni 2024 dari 272 ribu pada Mei 2024. Dengan begitu, unemployment rate tetap sebesar 4% pada Juni 2024.
Advertisement
“Kondisi itu diyakini bisa menambah tekanan bagi The Fed untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga acuan lebih awal,” sebut Phintraco Sekuritas. Sebagai informasi, antisipasi terhadap data tersebut telah mendorong penguatan nilai tukar rupiah ke Rp 16.275 per dolar AS pada Jumat sore (5/7).
Perusahaan efek tersebut memperkirakan level support IHSG di 7.140 dan resistance 7.250 pada Senin (8/7). Adapun level pivot di 7.200.
Saham-saham yang menjadi pilihan teratas adalah INCO, MEDC, AMRT, ICBP, TLKM, dan EXCL.
ASII hingga GGRM
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id
FollowBaca Berita Lainnya di Google News
Read NowSaksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV
IHSG Mau ke Mana Lagi? INCO, ASII, hingga GGRM Masuk Radar - Investor.ID
Read More
No comments:
Post a Comment