Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas kembali menembus rekor tertinggi US$2.340 pada perdagangan Senin (8/4/2024) jelang momen perayaan Lebaran atau Idulfitri.
Laporan Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan harga emas (XAUUSD) bergerak sangat volatil pada perdagangan Senin (8/4/2024) pagi. Sempat anjlok lebih dari US$26 ke kisaran US$2.302 per troy ons di awal perdagangan, harga emas kini berbalik naik hingga memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa lagi di kisaran USUS$ 2.353 per troy ons pada pukul 9.39 WIB.
Per pukul 11.40 WIB, harga emas spot naik 10,94 poin atau 0,47% menjadi US$2.340,69 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Juni 2024 juga naik 17,30 poin atau 0,74% menuju US$2.362,70 per troy ounce.
Harga emas sebelumnya mengalami tekanan akibat penurunan probabilitas pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) pada Juni nanti. Data dari FedWatch menunjukkan probabilitas pemangkasan kini berada di bawah 50%, turun dari pekan lalu di atas 60%.
"Penurunan tersebut terjadi akibat data pasar tenaga kerja AS yang masih kuat, sehingga ada potensi inflasi sulit turun," papar tim analis MIFX dalam publikasi risetnya.
Setelah mengalami penurunan tajam, harga emas justru berbalik naik hingga memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa. Belum ada penyebab pasti apa yang menjadi pemicu kenaikan tajam emas, tetapi jika melihat pergerakan di pasar forex dolar AS terlihat sedang berbalik mengalami pelemahan. Pagi tadi, indeks dolar AS naik ke 104,430 kini berbalik turun ke 104,263.
EURUSD yang sebelumnya turun ke 1,08231, kini rebound ke 1,04831, begitu juga GBPUSD yang naik ke 1,26392 setelah turun ke 1,26144 pagi tadi.
Artinya, ada peluang harga emas berbalik naik akibat indeks dolar AS yang turun. Namun, kenaikannya yang cukup signifikan kemungkinan juga dipicu aksi spekulatif sebab jika suku bunga tinggi ditahan lebih lama, ada risiko perekonomian AS akan menimbulkan risiko. Hal tersebut sempat diungkapkan oleh Gubernur The Fed, Jerome Powell saat memberikan testimoni di hadapan Parlemen AS awal Maret lalu.
Pada Jumat (5/4/2024) pekan lalu, non-farm payrolls (NFP) pada Maret dilaporkan sebanyak 303.000 orang, jauh lebih tinggi dari forecast 200.000 orang dan bulan sebelumnya 270.000 orang. Selain itu tingkat pengangguran dilaporkan turun menjadi 3,8% lebih rendah dari forecast 3,9%.
Sementara rata-rata upah per jam tumbuh 4,1% year-on-year (YoY), sesuai dengan forecast tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya 4,3% YoY.
Data pasar tenaga kerja merupakan salah satu acuan utama bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan suku bunga.
Dari pasar fisik di dalam negeri, harga emas Antam dan UBS di Gerai Pegadaian terpantau stagnan pada hari ini jelang Hari Raya Lebaran. Harga emas ukuran 1 gram sudah menembus Rp1,3 juta.
Mengacu laman resmi Pegadaian, harga emas termurah cetakan UBS 0,5 gram dipatok seharga Rp699.000, sama dengan harga kemarin. Sementara harga emas Antam berukuran sama dipatok seharga Rp718.000, juga sama dengan perdagangan harga kemarin.
Berikutnya, untuk emas cetakan Antam berbobot 1 gram dihargai senilai Rp1.332.000, sama dengan harga sebelumnya. Sementara itu, emas cetakan UBS untuk ukuran yang sama, dihargai Rp1.309.000, sama dengan harga kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi Lagi, Siap-Siap jelang Lebaran - Bisnis.com
Read More
No comments:
Post a Comment