Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan segera menyambut bulan Ramadan. Untuk versi pemerintah, penentuan 1 Ramadan akan tergantung pada hasil sidang Isbat yang akan digelar sore hari ini, sedangkan untuk versi Muhammadiyah sudah ditetapkan pada Senin (11/3/2024) esok hari.
Pada bulan Ramadan, saham-saham dari emiten dari peritel kerap menjadi favorit. Tak hanya peritel saja, saham-saham konsumer dan bahkan saham pengelola restoran juga berpotensi diuntungkan ketika Ramadan tiba.
Saham-saham ritel biasanya terdongkrak karena pola konsumsi masyarakat yang meningkat. Begitu juga dengan saham konsumer, karena pada saat Ramadan, banyak masyarakat yang membelanjakan uangnya untuk membeli makanan atau minuman diluar kebutuhan hariannya, baik untuk sahur atau buka puasa.
Namun, saham konsumer cenderung lebih diuntungkan ketika awal Ramadan tiba, karena saham peritel utamanya berkaitan dengan fashion baru akan terdongkrak pada Ramadan terakhir atau menjelang Lebaran, akibat meningkatnya pembelian baju baru.
Tak hanya saham ritel dan konsumer, saham restoran juga berpotensi diuntungkan karena banyak orang yang akan melakukan buka puasa bersama di luar rumah dan cenderung memadati rumah makan untuk kebutuhan buka puasa, baik bersama keluarga atau rekanan.
Kembali ke saham konsumer, ada beberapa saham yang dapat terkerek naik dari adanya Ramadan. Beberapa contoh seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan beberapa saham konsumer lainnya.
Namun, beberapa saham konsumer mungkin akan cenderung tertahan penguatannya karena masih adanya aksi boikot produk yang berafiliasi dengan Israel.
Sebelum Ramadan dimulai, kinerja beberapa saham konsumer hingga Jumat akhir pekan ini cenderung bervariasi. Terpantau tiga saham menguat, namun lima saham melemah, dan empat saham cenderung stagnan. Berikut pergerakan saham konsumer pada Jumat lalu.
Sementara untuk saham ritel, beberapa cenderung terdorong oleh adanya Ramadan, meski sepertinya baru akan terdorong pada pekan terakhir Ramadan atau menjelang lebaran.
Beberapa contoh saham peritel fashion seperti PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ramayana Lestasti Sentosa Tbk (RALS), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Namun sayangnya, hanya LPPF yang ditutup menghijau pada Jumat lalu.
Kemudian saham restoran, yang juga bakal diuntungkan karena banyak masyarakat yang akan melakukan buka puasa bersama di restoran. Sayangnya, beberapa saham resto justru tidak bergerak sama sekali pada penutupan perdagangan Jumat lalu.
Seperti contoh, saham pengelola resto KFC yakni PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang ambles 1,37% ke posisi Rp 720/saham pada Jumat lalu.
Selain saham konsumer, peritel, dan restoran, sejatinya ada saham telekomunikasi dan transportasi yang juga bakal diuntungkan karena adanya Ramadan dan Lebaran.
Namun, saham telekomunikasi dan transportasi baru akan terpengaruh pada minggu terakhir Ramadan atau menjelang Lebaran, tepatnya masa arus mudik.
Khusus untuk saham transportasi, berhubung di Indonesia emiten yang bergerak di transportasi penumpang masih lebih sedikit dan kebanyakan merupakan emiten ekspedisi, maka sentimen dari arus mudik nantinya cenderung tidak berpengaruh besar seperti saham konsumer, peritel, dan restoran.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]
Saham-Saham Ini Bakal Cuan Saat Ramadan, Tapi... - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment