Jakarta, CNBC Indonesia - Kualitas akses internet di Indonesia masih belum merata. Perusahaan penyedia jaringan internet membeberkan kesulitan yang dihadapi dalam memperluas akses internet ke penjuru tanah air.
Ketua Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arief mengatakan bahwa pertambahan perusahaan penyedia jaringan internet di Indonesia tidak sebanding dengan peningkatan kualitas akses internet.
Dia menjelaskan tantangan utama pemerataan akses dan kualitas internet adalah perbedaan biaya penggelaran internet di tiap wilayah, terutama di luar Jawa.
"Kalau di luar Jawa sulit sekali. Masih terbatas kapasitasnya. Ada perbedaan yang ting tinggi antara pulau pulau lain dengan Jawa," katanya dalam acara Tech and Telco Summit 2024, Selasa (5/3/2024).
Perbedaan biaya infrastruktur di kota besar juga masih sangat tajam. Misalnya, struktur biaya yang jauh berbeda antara Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Karawang.
"Pemerintah meski intervensi langsung tapi perlu langkah-langkah lain seperti regulasi, kenapa masih tinggi, karena cost infrastruktur ini tak pasti," katanya.
Selain itu, penyedia internet di RI juga masih banyak menggunakan perangkat jenis lama. Langkah ini diambil karena harga langganan internet di Indonesia juga lebih murah. Ia membandingkan tarif internet di Indonesia dengan Filipina yang mencapai US$ 50 per bulan atau nyaris mencapai Rp 800 ribu.
"Dengan layanan segitu dengan harga yang semurah itu, harus berkreativitas. Kalau pakai barang terbaru, saya yakin pemerataan akses," kata Arief.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Paket Internet di Bawah 100 Mbps Mau Dilarang, Ini Respons Operator
(dem/dem)
Provider Beberkan Alasan Internet di RI Susah Ngebut - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment