Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggambarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti mendaki gunung. Meskipun pertumbuhan ekonomi diprediksi stabil, ia melihat ketidakpastian global membuat tantangan ekonomi RI semakin berat di masa yang akan datang.
"Bisa dianalogikan ke depan pertumbuhan ekonomi adalah pendakian gunung karena tantangan semakin berat. Dan inflasi adalah hujan, hujan karena kalau kita mendaki gunung dan cuacanya hujan maka jalan yang sudah licin itu semakin berat," ucap Airlangga dalam agenda Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).
Oleh sebab itu, Airlangga menjelaskan Indonesia perlu menyatukan langkah untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Beruntungnya, ucap Airlangga, fundamental ekonomi Indonesia masih terjaga hingga saat ini. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi stabil di angka 5% sampai 2024. Ia pun menyebut, pernyataan serupa juga diutarakan oleh Bank Dunia dalam laporannya baru-baru ini.
"(Pertumbuhan ekonomi) Kita di atas pertumbuhan rata-rata negara maju maupun negara berkembang. Tingkat inflasi juga relatif terkendali dan Indonesia adalah salah satu negara yang berhasil mengembalikan inflasi ke target sasaran," ujar dia.
Selain itu, Airlangga menyatakan rasio utang Indonesia saat ini masih berada di bawah angka 40% yakni 38%. Ia menilai berbagai capaian ini tidak terlepas dari upaya pemerintah yang sukses menyinergikan kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil.
"Ini dukungan dari seluruh masyarakat dan kebijakan fiskal jadi shock absorber yang responsif terhadap kebijakan perekonomian," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo sepakat bahwa perekonomian Indonesia diyakini stabil sampai 2024. Tapi, Presiden mengatakan bahwa semua pihak harus hati-hati dan waspada. Ia bahkan mengutip sebuah pepatah Jawa untuk mendeskripsikan ketidakpastian global saat ini.
"Kalau orang Jawa bilang tetap eling lan waspodo. Harus ingat hati-hati dan waspada. Ketidakpastian global berlanjut," sebut Jokowi.
(kil/kil)Pertumbuhan Ekonomi RI Kian Berat, Ini Penyebabnya - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment