Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka beragam pada perdagangan Jumat (17/11/2023) setelah The Federal Reverse (The Fed) berkomentar mengenai pemangkasan suku bunga.
Indeks Dow Jones dibuka menguat 0,21% di posisi 35.018,83, S&P 500 dibuka naik 0,05% di posisi 4.510,67, sementara Nasdaq dibuka melemah 0,09% di posisi 14.101,43.
Saham-saham AS kehabisan tenaga pada perdagangan Jumat karena investor menilai pernyataan pejabat The Federal Reserve (The Fed) sebagai petunjuk kapan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga.
S&P 500 dan Nasdaq naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Kamis karena imbal hasil Treasury turun setelah klaim pengangguran mingguan yang lebih tinggi dari perkiraan menggaris bawahi ekspektasi pasar bahwa suku bunga telah mencapai puncaknya.
Imbal hasil (yield) obligasi Treasury 10 tahun sempat mencapai level terendah dua bulan di awal sesi namun terakhir stabil di 4,45%.
Saham big caps bergerak beragam, dimana saham Microsoft (MSFT.O) dan Tesla (TSLA.O) anjlok lebih dari 1%. Kemudian saham Applied Materials (AMAT.O) kehilangan 4,4% di tengah berita bahwa pembuat peralatan semikonduktor itu sedang diselidiki.
Wakil Ketua Fed untuk Pengawasan Michael Barr mengatakan pada hari Jumat bahwa ia yakin bank sentral berada pada atau mendekati puncak suku bunga, sementara Ketua The Fed San Francisco Mary Daly memberi isyarat bahwa ia hanya ingin menyesuaikan kebijakan moneter secara bertahap, jika memang ada, mengingat kondisi perekonomian yang suram.
"The Fed sedang bergulat dengan ketidakpastian mengenai prospek dan kelambanan kebijakan," ujar Thomas Hayes, ketua Great Hill Capital LLC.
Tiga indeks utama Wall Street bersiap untuk naik hampir 2% pada minggu ini. Kedua indeks tersebut telah berada di jalur kenaikan minggu ketiga berturut-turut, karena beberapa data menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi.
S&P 500 dan Dow Jones bersiap untuk mencatat kenaikan mingguan terpanjang sejak Juli 2023, sedangkan Nasdaq berada di jalur kenaikan mingguan terpanjang sejak Juni 2023.
Meskipun pasar uang telah sepenuhnya memperhitungkan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap stabil pada pertemuan bulan Desember mendatang, perkiraan penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin di bulan Mei 2024 mendekati 63%, sedikit lebih rendah dari sekitar 69% pada hari sebelumnya, menurut Alat FedWatch CME Group.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Dihantui Kekhawatiran The Fed, Wall Street Dibuka Melemah
(saw/saw)
Isyarat The Fed Pangkas Suku Bunga, Wall Street Gerak Beragam - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment