Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sukses menguat 0,14% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.680/US$ Rabu kemarin, dan berpeluang berlanjut pada perdagangan Kamis (4/5/2023). Sebabnya, indeks dolar AS sedang terpuruk pasca pengumuman suku bunga bank sentral AS (The Fed).
Dini hari tadi, The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5% - 5,25%, menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2007.
Meski demikian, The Fed memberikan sinyal ini bisa menjadi akhir periode kenaikan suku bunga. Indeks dolar AS pun merosot 0,6% dan berlanjut 0,2% pagi ini.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR saat ini berada jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 yang tentunya memberikan tenaga rupiah menguat.
Penguatan Mata Uang Garuda semakin terakselerasi setelah sukses menembus level psikologis setelah sukses melewati Rp 15.090/US$ yang sebelumnya menjadi support kuat.
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv |
Level tersebut merupakan Fibonacci Retracement 50% yang ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.
Rupiah bahkan mampu menembus ke bawah Fib. Retracement 61,8% pada pekan lalu.
Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian kini mulai masuk wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang mulai masuk oversold artinya ada risiko rupiah akan mengalami koreksi.
Fib. Retracement 61,8% di kisaran Rp 14.730/US$ menjadi menjadi resisten terdekat. Jika ditembus, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.780/US$ sebelum menuju Rp 14.830/US$.
Sementara selama mampu bertahan di bawah Rp 14.730/US$, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.650/US$ hingga Rp 14.620/US$. Tidak menutup kemungkinan rupiah bisa menembus Rp 14.600/US$.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
BI Sebut Permintaan Dolar Meningkat, Pasokan Valas Aman?
(pap/pap)
Dolar Tenggelam Respon Sinyal The Fed, Rupiah Bakal Melesat? - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment