Rechercher dans ce blog

Tuesday, March 14, 2023

Saham Sektor Bank Anjlok, IHSG Terjun ke Level Terendah Baru dalam Dua Bulan Terakhir - Investor.ID

JAKARTA, Investor.id Saham sektor bank terpuruk sebesar 2,16% sepanjang hari ini, Selasa (14/3/2023). Pelemahan saham sektor bank menjadi salah satu pemicu penurunan tajam indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca juga: IHSG Terjun 2,14%, Semua Sektor Saham Anjlok

Saham BMRI anjlok Rp 425 (4,11%) menjadi Rp 9.925, saham BBCA turun Rp 225 (2,63%) menjadi Rp 8.325, BBRI melemah Rp 120 (2,48%) menjadi Rp 4.710, dan BBNI anjlok Rp 225 (2,50%) menjadi Rp 8.775.

Penurunan signifikan juga melanda saham BRIS sebesar Rp 65 (4,11%) menjadi Rp 1.515, BDMN melemah Rp 60 (2,19%) menjadi Rp 2.680, BBTN turun Rp 50 (4,02%) menjadi Rp 1.195, BNGA turun Rp 10 (0,81%) menjadi Rp 1.220, dan ARTO terkoreksi Rp 170 (6,64%) menjadi Rp 2.390.

Advertisement

Sedangkan IHSG hari ini ditutup anjlok 145,15 poin (2,14%) menjadi 6.641,81 ke level terendah baru terhitung sejak 12 Januari 2023 atau dalam dua bulan terakhir.

Terkait prospek saham perbankan nasional, analis UOB Kay Hian Sekuritas Posmarito Pakpahan menyebutkan, ketidakpastian makro ekonomi global tidak berdampak besar terhadap sistem perbankan nasional. Apalagi bank-bank di Indonesia didukung CAR yang solid, likuiditas yang kuat, dan tingkat coverage ratio yang besar.

“Kami memperkirakan rata-rata pertumbuhan laba bersih emiten perbankan nasional mencapai 14% tahun ini. Tingkat pertumbuhan tersebut terlihat dari keberhasilan bank di bulan pertama mencatatkan peningkatan imbal hasil, pertumbuhan kredit kuat, dan penurunan biaya kredit. Sedangkan pertumbuhan laba bersih pada bulan pertama telah mencapai 26,7%,” tulis Posmarito Pakpahan dalam riset terbarunya.

Baca juga: Tumbuh 24,95%, Arkora Hydro (ARKO) Catat Pendapatan Rp 247,88 Miliar

Terkait fluktuasi nilai tukar rupiah, dia mengungkapkan, sejumlah bank di Tanah Air masih bisa mengelolanya dengan baik. Bahkan, empat bank besar terlihat mampu untuk mengurangi dampaknya didukung rendahnya kredit dalam mata uang asing, didukung cadangan dolar dan dana tunai yang kuat.

UOB Kay Hian juga memperkirakan margin keuntungan bersih (NIM) bank terjaga dengan baik didukung pertumbuhan pendapatan bunga, seiring dengan kenaikan yield asset setelah dilakukan penyesuaian bunga kredti. Hampir seluruh bank, kecuali PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), mencatatkan peningkatan beban bunga. Sedangkan bulan pertama 2023, BBCA dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan kenaikan NIM. Sebaliknya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan kontraksi tipis NIM.

Baca juga: Saham Masih Jadi Pilihan Investasi Terbaik, Ajaib Sekuritas Hadirkan Fitur Baru

Dari sisi biaya kredit menunjukkan penurunan sebanyak 50 bps menjadi 1,6% pada Januari 2023. Penurunan dipengaruhi atas pengurangan biaya provisi. Penurunan biaya kredit paling dalam dicatatkan BBNI di antara seluruh emiten bank BUMN.

Berbagai faktor tersebut mendorong UOB Kay Hian Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight saham perbankan dengan pilihan teratas saham BBNI direkomendasikan beli dengan target harga Rp 9.025 dan saham BBCA direkomendasikan beli dengan target harga Rp 8.450.

Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Berita Terkait

Adblock test (Why?)


Saham Sektor Bank Anjlok, IHSG Terjun ke Level Terendah Baru dalam Dua Bulan Terakhir - Investor.ID
Read More

No comments:

Post a Comment

Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu? - Investor.ID

[unable to retrieve full-text content] Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu?    Investor.ID Harga Emas G...