Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terbang setelah dolar Amerika Serikat (AS) terpuruk. Pada perdagangan Selasa (20/12/2022), emas ditutup pada posisi US$ 1.817,41 per troy ons. Harganya terbang 1,7%. Penguatan tersebut juga membawa emas kembali ke atas level psikologis US$ 1.800 per troy ons.
Penguatan masih berlanjut, pada perdagangan Rabu (21/12/2022) pukul 06:18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.818,06 per troy ons, atau naik 0,04%.
Analis RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan emas kembali melaju kencang setelah dolar AS ambruk. Indeks dolar ditutup pada posisi 103,97 kemarin, terendah sejak 14 Desember 2022.
Mata uang Greenback melemah terutama setelah bank sentral Jepang (BOJ) secara mengejutkan menaikkan yield curve control (YCC).
BOJ memang masih mempertahankan suku bunga rendahnya di minus (-) 0,1%, tetapi kebijakan YCC diperlebar menjadi 50 basis poin dari sebelumnya 25 basis poin.
YCC merupakan kebijakan BoJ yang menahan imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun dekat dengan 0%. Ketika yield mulai menjauhi 0% maka BoJ akan melakukan pembelian obligasi.
Pembelian tersebut artinya BoJ menyuntikkan likuiditas ke perekonomian.
Kini dengan YCC diperlebar menjadi 50 basis poin, kebijakan BoJ menjadi lebih fleksibel, likuiditas yang disuntikkan ke perekonomian menjadi lebih kecil.
"Keputusan bank sentral Jepang adalah "badai sempurna" (untuk menopang emas). Tentu saja masih ada bayang-bayang gelap pada pasar emas tetapi saya pikir, emas akan menguat ke depan," ujar analis dari Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica, dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Sempat Tersungkur di Hadapan Powell, Emas Kemudian Bangkit
(mae/mae)
"Badai Sempurna" Dari Jepang Bikin Harga Emas Terbang! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment