Rechercher dans ce blog

Thursday, November 3, 2022

Gegara China & India, Harga Batu Bara Ambruk 5% Lebih! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali ambruk setelah sempat menguat 1,8% dalam dua hari. Pada perdagangan Kamis (3/11/2022), harga batu bara kontrak November di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 353 per ton. Harganya turun 2,62 % dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Harga tersebut adalah yang terendah sejak 5 Agustus 2022 atau dalam dua bulan terakhir.  Pelemahan kemarin juga memutus catatan positif batu bara yang menguat pada Selasa dan Rabu pekan ini.

Dalam sepekan, harga batu bara sudah ambruk 5,2% secara point to point. Harga pasir hitam juga sudah ambles 14,4% dalam sebulan tetapi masih melesat 125,2% dalam setahun.

Melandainya harga batu bara tidak bisa dilepaskan dari sejumlah sentimen negatif, mulai dari lockdown China, proyeksi menurunnya impor batu bara dari India, hingga melemahnya harga gas.

Seperti diketahui, China memberlakukan lockdown ataupun pengetatan mobilitas di sekitar 200 kawasan permukiman yang tersebar di sejumlah kota seperti Wuhan hingga Kota Zhengzhou yang merupakan sentra produksi iPhone terbesar di dunia. China juga sudah menutup wahana hiburan Shanghai Disney Resort sebagai upaya pengendalian virus.

Lockdown dikhawatirkan akan kembali menurunkan aktivitas ekonomi hingga permintaan konsumsi masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi China memang jauh di atas ekspektasi yakni 3,9% (year on year/yoy) pada kuartal III-2022. Permintaan batu bara pada kuartal IV-2022 juga semula diperkirakan akan meningkat sejalan dengan naiknya penggunaan listrik dan aktivitas ekonomi. Namun, lockdown bisa membalikkan proyeksi tersebut.

"Tekanan kepada ekonomi China akan berlanjut. Pasar perumahan China masih diam di tempat, permintaan global juga melandai dan mata uang renminbi melemah," tulis Capital Economics, dikutip dari South Morning China Post.

Sementara itu, India akan meningkatkan produksi guna menghindari krisis energi pada April-Mei 2023. Negara Bollywood diterpa krisis energi pada April-Mei 2022 karena kurangnya produksi serta tingginya permintaan sehingga mereka melakukan impor besar-besaran.

India menargetkan pasokan batu bara mereka bisa di angka 40 juta ton pada akhir Maret 2023. Pada awal Oktober tahun ini, pasokan baru mencapai 26 juta ton sementara pada awal November sekitar 30 juta ton.

Untuk meningkatkan produksi, India baru saja membuka lelang pembukaan 141 tambang batu bara di 11 wilayah. Total akan ada 133 tambang batu bara yang diharapkan bisa dilelang.

India memproduksi batu bara sebanyak 380 juta ton pada semester I-2022/2023, melonjak 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  Dengan produksi yang meningkat tajam, impor diperkirakan akan menurun drastis sehingga mengurangi permintaan global.

Penurunan harga gas Eropa juga berdampak ke pada harga batu bara. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) melandai 0,33% ke posisi 125,45 per megawatt-jam (MWH) kemarin.

Pelemahan harga disebabkan oleh semakin tingginya kapasitas gas di negara-negara Eropa. Jerman bahkan sudah mengisi pasokan gas hingga 96% dari kapasitas pada 16 Oktober. Artinya, target pengisian gas lebih cepat dari rencana awal yakni 1 November.

Dengan pasokan gas yang melimpah maka permintaan batu bara di kawasan Eropa selama musim dingin kemungkinan tidak sebesar proyeksi awal.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Ada Apa, Batu Bara? Seminggu Harga Anjlok 6% Lebih...


(mae/mae)

Adblock test (Why?)


Gegara China & India, Harga Batu Bara Ambruk 5% Lebih! - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Kabar Tak Sedap Iringi Proses Naturalisasi Mauresmo Hinoke di Timnas Indonesia - Tribunnews.com

[unable to retrieve full-text content] Kabar Tak Sedap Iringi Proses Naturalisasi Mauresmo Hinoke di Timnas Indonesia    Tribunnews.com i...