Bisnis.com, JAKARTA – Periode emas dalam karier Garibaldi Thohir alias Boy Thohir sebagai konglomerat belum juga menemui episode pemungkas. Setelah mengantarkan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Adaro Minerals (ADMR) menjadi emiten pendatang yang disegani investor, kakanda Menteri BUMN Erick Thohir itu kembali mencuri panggung lewat emiten yang dinakhodainya sendiri, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO).
Meski sudah diramal bakal tumbuh, rilis kinerja ADRO di paruh tahun Macan Air tetap bikin banyak kepala bergidik. Betapa tidak, rapor pendapatan dan laba emiten penambang batu bara tersebut membanting telak prediksi semua analis.
ADRO mencatat pundi pemasukan US$3,54 miliar sepanjang Januari-Juni 2022. Sebagai ilustrasi, nominal ini menggambarkan peningkatan 127 persen bila dibandingkan perolehan US$1,56 miliar pada paruh pertama tahun lalu.
“Angka pendapatan semester I/2022 Adaro melebihi perkiraan pertumbuhan yang kami patok [70,8 persen] dan perkiraan konsensus [64,2 persen]. Kami akan melakukan penilaian ulang terhadap model penghitungan kami dan merevisi proyeksi untuk akhir tahun nanti,” papar analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakawan dalam keterangannya, Selasa (30/8/2022).
Boy Thohir yang duduk sebagai Presiden Direktur, menyebut capaian perusahaannya sebagai kelindan dari banyak faktor. Mulai dari harga batu bara yang sudah mendidih sejak paruh kedua tahun lalu, hingga tensi geopolitik global yang memicu krisis energi dan berimbas pada naiknya permintaan komoditas tambang.
Per akhir semester I/2022 atau 30 Juni 2022, Market Insider mencatat bahwa harga jual rata-rata batu bara Newcastle berada pada level US$370 per metrik ton (mt), atau naik 208,3 persen dari posisi US$120 per metrik ton di awal tahun (year-to-date/ytd).
Satu Lagi Kejutan dari Pak Boy Thohir - Bisnis.com
Read More
No comments:
Post a Comment