Rechercher dans ce blog

Tuesday, March 1, 2022

Lepas MBSS & PTRO, Gimana Nasib INDY ke Depan? Cek Faktanya - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan dan Holding Group Indika, PT Indika Energy Tbk (INDY), mulai melakukan divestasi di beberapa perusahaan yang dimiliki.

Terbaru, INDY berencana menjual seluruh sahamnya di anak usahanya PT Petrosea Tbk (PTRO) kepada PT Caraka Reksa Optima di mana kedua perseroan sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat.

Dalam keterangan yang dipublikasikan di keterbukaan informasi website BEI, INDY menyebutkan setelah penjualan seluruh saham miliknya di PTRO kepada CARA pada tanggal 18 Februari 2022 yang mana efektif tanggal 25 Februari 2022 (PPJB), PTRO tak akan lagi menjadi anak usaha perusahaan.


Berdasarkan PPJB tersebut INDY bermaksud untuk menjual 704.014.200 lembar saham yang mewakili 69,80% kepemilikan saham di PTRO.

Valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di PTRO adalah setara dengan jumlah rupiah dari US$ 210 juta atau apabila menggunakan kurs saat ini yakni Rp 14.350/unit maka valuasi PTRO berada di angka Rp 3,01 triliun. Dengan penjualan ini maka INDY akan memperoleh dana segar mencapai Rp 2,1 triliun.

Dalam keterangannya, sekretaris perusahaan Adi Pramono menyampaikan bahwa "rencana transaksi ini merupakan langkah strategis perseroan sebagai salah satu strategi diversifikasi perseroan."

Sebelumnya INDY sudah terlebih dahulu menjual anak usahanya PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) kepada PT Galley Adhika Arnawama di mana perseroan berhasil meraup Rp 589 miliar. Penjualan MBSS ini disebutkan dilakukan demi upaya INDY beralih ke sektor energi hijau.

Keluarnya INDY - yang kemudian disusul oleh investor kawakan Lo Kheng Hong - Agustus tahun lalu membuat manajemen emiten jasa logistik pelayaran dan pengangkutan batu bara tersebut secara serempak mengundurkan diri (resign) dari perusahaan.

Berdasarkan surat yang disampaikan Sekretaris Perusahaan MBSS, Ratih Safitri, terdapat delapan orang yang mengundurkan diri dari perusahaan, tiga di antaranya menjabat sebagai direksi dan lima orang lainnya di jajaran komisaris perseroan.

Tahun lalu Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy, setelah pengumuman divestasi MBSS mengatakan perusahaan akan mengurangi eksposur di bisnis batu bara dan menambah portofolio investasi non-batu bara. Indika Energy menargetkan untuk mencapai 50% pendapatan dari sektor non-batu bara pada tahun 2025.

"MBSS adalah perusahaan pelayaran energi yang dilengkapi dengan fasilitas dan armada yang lengkap dan prima, dan telah bergabung dalam Indika Energy Group selama 10 tahun terakhir. MBSS juga dikelola oleh manajemen yang profesional dan menunjukkan pertumbuhan bisnis yang baik, termasuk di tahun 2021. Meski demikian, penjualan saham Indika Energy di MBSS menjadi langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batu bara," kata Azis, dikutip CNBC Indonesia Senin (9/8/2021).

Perkiraan nilai penjualan dari transaksi tersebut adalah sejumlah US$ 41,31 juta atau sekitar Rp 600 miliar.

Adblock test (Why?)


Lepas MBSS & PTRO, Gimana Nasib INDY ke Depan? Cek Faktanya - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Kabar Tak Sedap Iringi Proses Naturalisasi Mauresmo Hinoke di Timnas Indonesia - Tribunnews.com

[unable to retrieve full-text content] Kabar Tak Sedap Iringi Proses Naturalisasi Mauresmo Hinoke di Timnas Indonesia    Tribunnews.com i...