JAKARTA - Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menanggapi soal Pertamina yang memutuskan untuk menaikkan harga BBM non subsidi sejak 3 Maret 2022.
Diketahui, kenaikan harga ini merespons harga minyak dunia yang makin melejit, mencapai di atas USD105 per barel.
Menurut Fahmi, keputusan yang diambil Pertamina sudah tepat dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Penaikan harga BBM selektif merupakan keputusan yang tepat dan cermat untuk mengurangi beban APBN, tanpa memicu inflasi dan memperburuk daya beli rakyat," ujar Fahmy dalam keterangannya kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (4/3/2022).
BACA JUGA:Direview Tiap 2 Minggu, Harga BBM Bakal Naik Lagi?
Dia menyebut, keputusan Pertamina ini tidak akan berpengaruh terhadap inflasi serta menurunkan daya beli masyarakat.
Harga BBM Pertamina Naik Jadi Rp14.500/Liter, Kalau Pertalite? - Okezone Economy
Read More
No comments:
Post a Comment