Rechercher dans ce blog

Sunday, February 6, 2022

Simak! Kabar-Kabar Ini Siap 'Menggoyang' Pasar Pekan Depan - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat sepanjang pekan lalu. Dinamika IHSG searah dengan bursa saham Asia yang juga menuju ke utara.

Pada Jumat (4/2), IHSG ditutup di posisi 6.731,39. Naik 0,71% dibandingkan sehari sebelumnya dan menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.

Ini membuat IHSG membukukan penguatan 1,29% secara mingguan. Pekan sebelumnya, IHSG terpangkas 1,2%.


IHSG bergerak searah dengan bursa saham Asia lainnya. Secara mingguan, indeks Nikkei 225 (Jepang) melesat 2,66%, Sensex (India) 2,53%, SETI (Thailand) 1,3%, Straits Times (Malaysia) 2,62%, dan PSEI (Filipina) 2,82%.

Tak hanya di Asia, bursa saham Amerika Serikat (AS) juga menguat. Sepanjang minggu lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,1%, S&P 500 1,6%, dan Nasdaq Composite 2,4%.

Aura kenaikan suku bunga tidak mengurungkan minat investor untuk memborong saham. Padahal lingkungan suku bunga tinggi semestinya tidak kondusif karena akan membuat biaya ekspansi korporasi meningkat. Laba akan tertekan, dan ini tentu menjadi sentimen negatif.

Setelah bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), pekan ini giliran bank sentral di Eropa yang naik panggung. Bank sentral Zona Euro (ECB) memang belum menaikkan suku bunga acuan. Namun Presiden Christine Lagarde menyampaikan pesan yang bernada hawkish.

"Inflasi sepertinya akan bertahan di level tinggi dalam periode yang lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Dibandingkan dengan perkiraan Desember, risiko inflasi lebih bersifat upside dan mungkin akan bertahan dalam waktu dekat," papar Lagarde dalam jumpa pers usai rapat, seperti dikutip dari Reuters.

Nada atau tone ini membuat pelaku pasar beranggapan bahwa ECB siap untuk menaikkan suku bunga acuan tahun ini. "Rapat ECB ini menandai satu hal penting yaitu perubahan menjadi hawkish," ujar Carsten Brzeski, Ekonom ING, juga dikutip dari Reuters.

Sementara bank sentral Inggris (Boe) lebih agresif dengan kembali menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,5%. Ini menjadi kenaikan dua bulan beruntun yang pertama sejak 2004.

Namun berbagai dinamika ini sepertinya sudah masuk dalam perhitungan pelaku pasar. Sudah priced-in alias sudah diperhitungkan sehingga tidak ada kejutan. Oleh karena itu, investor tetap memburu aset-aset berisiko seperti saham.

Sentimen Pekan Depan

Lalu, bagaimana dengan sentimen pekan depan?

Secara umum, perkembangan kasus Covid-19 di dalam negeri tetap menjadi backdrop alias sentimen negatif yang terus dicermati investor.

Pada Sabtu kemarin (5/2/2022), ada penambahan sebanyak 33.729 kasus positif. Ini adalah kasus harian tertinggi sejak 6 bulan lalu.

Sementara, DKI Jakarta mencatat pertambahan tertinggi dengan 12.774 kasus.

Dengan pertambahan kasus per Sabtu, total kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 965.145 kasus.

Secara total, kasus konfirmasi di RI menjadi 4.480.423 kasus. Hal ini didorong oleh merebaknya varian baru Covid-19 Omicron.

Selain soal kasus Covid-19, secara global, eskalasi geopolitik akibat konflik Rusia dan Ukraina yang semakin memanas masih akan menjadi perhatian investor. Apalagi, sepanjang pekan lalu, harga minyak mentah dan komoditas energi lainnya turut terdorong naik seiring friksi kedua negara yang menyeret negara-negara utama lainnya.

Teranyar, sebuah manuver baru dilakukan oleh China dan Rusia untuk membendung hegemoni dan dominasi negara-negara Barat pimpinan Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, kedua negara sepakat untuk mendeklarasikan kemitraan "tanpa batas". Beijing mendukung permintaan Rusia agar Ukraina tidak diterima di NATO sementara Moskow menentang segala bentuk kemerdekaan bagi Taiwan.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) memperingatkan perusahaan-perusahaan China untuk tidak membantu Rusia dalam menghindari kontrol ekspor jika Moskow menyerang Ukraina. Jika tidak, mereka akan menghadapi konsekuensi dari Negeri Paman Sam.

Adblock test (Why?)


Simak! Kabar-Kabar Ini Siap 'Menggoyang' Pasar Pekan Depan - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Shell Diisukan Tutup SPBU di Indonesia, Ini Faktanya - detikOto

[unable to retrieve full-text content] Shell Diisukan Tutup SPBU di Indonesia, Ini Faktanya    detikOto Bantah Tutup SPBU, Ini Harga BBM ...