Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan pekan ini meski masih dibayangi sinyal negatif terkait The Fed yang diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan secara agresif dan ancaman kisruh geopolitik di Eropa Timur yang masih belum tuntas.
Melansir Refinitiv, pada penutupan perdagangan Jumat (18/2), IHSG tercatat naik 0,84% ke level 6,892,82, dengan dua sempat terseret di zona merah. Dalam sepekan IHSG tercatat tumbuh 1,13%. Harga tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high)
Penguatan IHSG diikuti oleh pembelian bersih (net sell) yang dilakukan investor asing sebesar Rp 3,79 triliun selama sepekan.
Meski indeks acuan menguat, total nilai transaksi sepekan bursa malah turun menjadi Rp 62,17 triliun dari pekan lalu sebesar Rp 67,99 triliun. Volume perdagangan mencapai 131,36 miliar dan ditransaksikan sebanyak 7,83 juta kali.
Di tengah kondisi IHSG yang prima pada pekan ini, beberapa saham membukukan koreksi yang cukup besar dan menjadi top losers pada pekan ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), lima saham yang menjadi top losers pada pekan ini, masing-masing kehilangan lebih dari seperlima kapitalisasi pasarnya.
Berikut daftar saham yang menjadi top losers pada pekan ini.
Di posisi pertama terdapat saham emiten produsen tisu basah, kain non tenun, dan produk kesehatan lainnya, yakni PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) yang kembali ambles 38,46% ke level harga Rp 96/unit. Tercatat tahun ini, saham tersebut hanya 5 kali ditutup di zona hijau itu pun dengan kenaikan tipis. Sepanjang tahun ini FLMC sudah kehilangan 81,18% kapitalisasi pasarnya dari Rp 3,98 triliun di awal tahun, kini tersisa Rp 75 miliar saja.
Sedangkan empat emiten lain yang masuk deretan top losers adalah sebagai berikut:
Perdana Bangun Pusaka (KONI) -29,97% ke harga Rp 2.430/saham
Berkah Beton Sadaya (BEBS) -25,99% ke harga Rp 5.125/saham
Multi Prima Sejahtera (LPIN) -22,29% ke harga Rp 408/saham
Imago Mulia Persada (LFLO) -21,05% ke harga Rp 120/saham
Sementara itu untuk peningkatan tertinggi pekan ini dicatatkan oleh emiten menara yang telah dicaplok oleh Grup Djarum, Solusi Tunas Pratama (SUPR). Dalam sepekan saham ini menguat 148,36% ke level Rp 49.300/saham dari pekan lalu yang berada di harga Rp 19.850.
[Gambas:Video CNBC]
(fsd/fsd)
Amsyong, Saham-Saham Ini Ambles 20% Lebih Pekan Ini - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment