Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke zona merah pada perdagangan Senin (20/12/2021), terdapat setidaknya 15 saham ambles hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) 7% di tengah nilai transaksi yang tergolong ramai.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup merosot 0,83% ke level 6.547,11, dengan nilai transaksi Rp 11,56 triliun dan volume perdagangan 24,20 miliar saham.
Investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 287,06 miliar di pasar reguler, tetapi membukukan beli bersih Rp 930,44 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.
Berikut saham-saham yang menyentuh batas ARB hari ini (20/12).
-
Surya Esa Perkasa (ESSA), saham -6,92%, ke Rp 484/saham, nilai transaksi Rp 57,58 M
-
Supra Boga Lestari (RANC), -6,98%, ke Rp 1.800/saham, nilai transaksi Rp 1,18 M
-
Sidomulyo Selaras (SDMU), -6,90%, ke Rp 81/saham, nilai transaksi Rp 10,23 M
-
Limas Indonesia Makmur (LMAS), -6,87%, ke Rp 122/saham, nilai transaksi Rp 13,31 M
-
Pollux Properties Indonesia (POLL), -6,87%, ke Rp 1.355/saham, nilai transaksi Rp 4,26 M
-
MNC Studios International (MSIN), -6,69%, ke Rp 1.325/saham nilai transaksi Rp 19,23 M
-
Bank Maspion Indonesia (BMAS), -%, ke Rp 6,67/saham, nilai transaksi Rp 1,10 M
-
Bank Amar Indonesia (AMAR), -6,67%, ke Rp 490/saham, nilai transaksi Rp 4,85 M
-
Multi Prima Sejahtera (LPIN), -6,61%, ke Rp 1.130/saham, nilai transaksi Rp 3,78 M
-
Bank QNB Indonesia (BKSW), -6,61%, ke Rp 226/saham, nilai transaksi Rp 21,48 M
-
Palma Serasih (PSGO), -6,61%, ke Rp 226/saham, nilai transaksi Rp 5,57 M
-
Djasa Ubersakti (PTDU), -6,60%, ke Rp 198/saham, nilai transaksi Rp 5,27 M
-
Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi (JMAS), -6,59%, ke Rp 170/saham, nilai transaksi Rp 6,98 M
-
Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT), -6,57%, ke Rp 256/saham, nilai transaksi Rp 12,03 M
-
Sinergi Inti Plastindo (ESIP), -6,54%, ke Rp 143/saham, nilai transaksi Rp 2,06 M
Saham emiten distribusi LPG (Liquefied Petroleum Gas) ESSA memimpin pelemahan dengan anjlok 6,92% ke Rp 484/saham, di tengah nilai transaksi mencapai Rp 57,58 miliar.
Penurunan ini melanjutkan koreksi 0,95% pada Jumat (17/12) pekan lalu. Sebelum ini, saham ESSA sudah mencatatkan reli kenaikan selama 6 hari beruntun.
Alhasil, dalam sepekan saham ESSA masih melejit 19,21% dan dalam sebulan melonjak 37,50%.
Saham perusahaan pengelola Ranch Market RANC juga jeblok 6,98% ke Rp 1.800/saham. Ini adalah kali kelima beruntun saham RANC ambles, dengan 4 kali berturut-turut terkena ARB.
Dalam sepekan, saham RANC terjungkal 28,85% dan dalam sebulan 'terjun' 28,29%.
Kabar teranyar, Grup Djarum, melalui PT Global Digital Niaga (GDN) bakal melangsungkan penawaran tender wajib (tender offer) dilakukan setelah perseroan mengakuisisi RANC.
Berdasarkan prospektus yang disampaikan, penawaran tender wajib dilakukan atas saham-saham RANC yang dimiliki oleh pemegang saham yang berhak dengan jumlah sebanyak-banyaknya 766.598.872 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau seluruhnya sekitar Rp 49% dari modal ditempatkan dan disetor penuh RANC.
"Harga penawaran tender wajib adalah sebesar Rp 2.550 per saham dan oleh karenanya nilai penawaran tender wajib adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1.954.827.123.600," tulis prospektus tersebut, Senin (15/11/2021).
Seperti diketahui, pada 15 September 2021 lalu, GDN telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham dalam perusahaan sasaran, yaitu PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) dengan penjual untuk pengambilalihan dengan cara mengakuisisi 797.888.628 saham yang merupakan 51% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan sasaran.
Periode penawaran tender wajib akan dilaksanakan pada 16 November sampai dengan 15 Desember 2021. Tanggal pembayaran pada 27 Desember 2021.
Setali tiga uang, saham SDMU juga merosot tajam 6,90%, di tengah nilai transaksi yang mencapai Rp 10,23 miliar hari ini.
Saham LMAS dan POLL juga sama-sama ambles 6,87% pada perdagangan awal pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(adf/adf)
IHSG Ambles, 15 Saham Ini Kena ARB Berjamaah! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment