Rechercher dans ce blog

Wednesday, September 1, 2021

IHSG Drop Nyaris 1%, Asing Buru BCA-Bukalapak, Jual TOWR-ASII - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan awal September tahun 2021, di mana indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup merosot 0,97% ke level 6.090,93 pada penutupan perdagangan Rabu (1/9/2021).

IHSG sempat dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini. Namun selang beberapa menit, IHSG langsung berbalik melemah dan hingga penutupan perdagangan hari ini IHSG tak mampu bangkit kembali ke zona hijau.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini turun sedikit menjadi Rp 12 triliun. Terpantau investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 181 miliar di pasar reguler. Sebanyak 204 saham menguat, 296 saham melemah dan 147 lainnya stagnan.


Asing kembali memburu setidaknya dua saham perbankan berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) di atas Rp 100 triliun, yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Selain memburu dua saham bank big cap, asing juga kembali memburu saham e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), saham ritel fesyen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), saham farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan saham media MNC Grup PT MNC Vision Network Tbk (IPTV).

Berikut saham-saham yang diburu oleh investor asing pada hari ini.

Net Buy Asing

Di lain sisi, asing juga tercatat melepas beberapa saham, di mana dua diantaranya merupakan saham Grup Astra, yakni saham PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR).

Selain itu, asing juga melepas saham menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), saham energi petrokimia PT Barito Pacific Tbk (BRPT), saham pembuat kertas PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), dan saham media MNC Grup PT MNC Studio International Tbk (MSIN).

Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:

Net Sell Asing

Dari dalam negeri, data aktivitas manufaktur periode Agustus telah dirilis pada hari ini. IHS Markit melaporkan data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) Indonesia periode Agustus 2021 di level 43,7, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 40,1.

PMI manufaktur Indonesia memang mulai membaik, namun kenaikan tersebut belum bisa membawa ke zona ekspansi.

PMI menggunakan angka 50 sebagai batas. Kalau masih di bawah 50, maka dunia usaha masih dalam mode kontraksi.

"Gangguan Covid-19 berlanjut terhadap perekonomian Indonesia dab membebani sektor manufaktur selama dua bulan berturut-turut. Meskipun begitu, dengan gelombang kedua Covid-19 yang sudah melewati puncak, penurunan produksi dan permintaan perlahan mereda," sebut keterangan tertulis IHS Markit.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data laju inflasi Indonesia periode Agustus 2021 pada hari ini. Hasilnya tidak jauh dari ekspektasi pasar, di mana laju inflasi masih cenderung melambat.

Pada Rabu (1/9/2021), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto melaporkan inflasi Agustus 2021 sebesar 0,03%, dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Ini membuat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 1,59%.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi 0,03% pada Agustus 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara dibandingkan Agustus 2020 terjadi inflasi 1,59%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)


IHSG Drop Nyaris 1%, Asing Buru BCA-Bukalapak, Jual TOWR-ASII - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung - Tekno Kompas.com

[unable to retrieve full-text content] Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung    Tekno Kompas.com Apple Tidak Adil, ...