Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham new economy di pasar modal Indonesia memberikan imbal hasil yang positif sejak awal tahun ini. Kinerjanya bahkan lebih baik dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sektor new economy (ekonomi baru) dan 'berbau-bau' digital ini berada di indeks teknologi atau IDXTECHNO yang sejak awal tahun ini melesat kencang dari indeks lainnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Indeks teknologi di BEI sejak awal tahun ini misalnya mencatatkan pertumbuhan 886,1%, menjadi yang tertinggi dari 38 indeks yang ada di pasar modal.
Mengacu riset yang dipublikasikan PT Syailendra Capital bertajuk Syailendra Market Insight periode 24 September 2021, sektor new economy memberikan return yang tinggi sebesar 157% sejak awal tahun ini dibandingkan IHSG yang sejak awal tahun hanya menguat 2,77% seiring dengan tingginya ekspektasi pertumbuhan bisnis pada sektor ini.
"Kinerja tersebut terutama ditopang oleh perusahaan yang diakuisisi oleh grup teknologi atau pun dengan existing eksposur ke bisnis digital," tulis Syailendra, dalam publikasi riset, dikutip Senin (27/9/2021).
Foto: Syailendra Market Insight periode 24 September 2021
Syailendra Market Insight periode 24 September 2021 |
Selain itu, perusahaan besar berbasis teknologi di Indonesia masih memperluas segmen bisnisnya secara organik. Hal in seiring dengan peluang disrupsi bisnis digital yang masih besar di Indonesia.
Tak hanya itu, akuisisi perusahaan publik oleh perusahaan besar berbasis teknologi dan pertumbuhan pendapatan yang tinggi menjadi peluang investasi bagi investor.
"Sentimen dan ekspektasi pertumbuhan tinggi yang berlanjut dapat menjadi pendorong bagi kinerja harga saham perusahaan perusahaan dengan salah satu kriteria tersebut," tulis Syailendra, dikutip Senin (27/9).
Foto: Syailendra Market Insight periode 24 September 2021
Syailendra Market Insight periode 24 September 2021 |
Seperti diketahui, rencana ekspansi perusahaan teknologi di Tanah Air kian semarak. Baru-baru ini misalnya, Grup Djarum, melalui Blibli.com mengakuisisi perusahaan ritel pengelola Ranch Market yang dikelola .PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC). Blibli berencana mengakuisisi 797,9 juta saham atau setara 51% kepemilikan atas RANC dari sejumlah pihak.
Sementara itu, emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga membuka peluang kolaborasi dengan Grup Salim. Manajemen BUKA menyebut sudah ada pembicaraan lebih lanjut mengenai rencana kerja sama tersebut.
Direktur Bukalapak, Teddy Utomo mengungkapkan, saat ini, Grup Emtek belakangan melakukan kerja sama dengan Anthoni Salim Grup terkait ekosistem digital. "Memang kita bahas beberapa hal dengan Salim Group dan Salim Group is a very friendly partie with us," kata Teddy Utomo dalam pernyataanya di Instragram EM Trade, Kamis (23/9/2021).
Sedangkan, perusahaan entitas hasil merger Gojek dengan Tokopedia, GoTo, juga dikabarkan berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di bursa saham domestik.
GoTo dikabarkan akan menunda rencana penawaran umum perdana saham menjadi tahun 2022 sembari menanti selesainya aturan mengenai kebijakan dual class of shares dan klasifikasi saham dengan hak suara multipel atau multiple voting share (MVS) dan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
Gak Nyangka! Sektor Saham Ini Cuannya Lebih Gila dari IHSG - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment