JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membukukan laba bersih sebesar Rp 12,54 triliun pada semester I-2021.
Realisasi ini tumbuh 22,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 10,2 triliun pada semester I-2020.
Capaian tersebut selaras dengan tumbuhnya pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BRI sebesar 28,7 persen yoy, dari Rp 37,1 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp 47,7 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Baca juga: Menteri BUMN dan Dirut BRI Berkomitmen Dukung UMKM Naik Kelas
"Sampai Juni tercatat BRI memiliki net interest income sebesar Rp 47,73 triliun," ujar Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021).
Sunarso menjelaskan, pertumbuhan pendapatan itu ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit perseroan sebesar 3,32 persen secara yoy menjadi Rp 929,4 triliun.
Segmen usaha mikro masih mendominasi porsi penyaluran kredit BRI, yakni sebesar Rp 366,5 triliun, kemudian disusul segmen usaha kecil dan menengah sebesar Rp 236,8 triliun, korporasi sebesar Rp 180 triliun, dan konsumer sebesar Rp 145,9 triliun.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
"Yang menjadi penopang pertumbuhan kredit BRI yaitu kredit mikro. Kredit mikro kita tercatat Rp 366,5 triliun, artinya tumbuh 17 persen secara year on year," kata Sunarso.
Dari sisi liabilitas, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 2,23 persen yoy, atau tercatat sebesar Rp 1.096,45 triliun pada akhir Juni 2021.
Baca juga: Kenapa UMKM Sulit Dapat Kredit Bank? Ini Jawaban Bos BRI
Adapun dana murah (CASA) masih mendominasi struktur pendanaan BRI, dimana tercatat sebesar 59,56 persen atau tumbuh signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,81 persen.
"Keberhasilan BRI dalam meningkatkan proporsi CASA membuat biaya dana (COF/Cost of Fund) menjadi turun, dari semula 3,54 persen pada akhir kuartal II 2020 menjadi 2,18 persen pada akhir kuartal II 2021," ucap Sunarso.
Paruh Pertama 2021, BRI Cetak Laba Bersih Rp 12,54 Triliun - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment