Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan sukses menembus 6.202 di perdagangan sesi I Kamis (5/8/2021). Penguatan tercatat sebesar 0,7%, dan investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 255 miliar di pasar reguler, dan Rp 675 miliar jika digabungkan dengan pasar tunai dan nego.
Sentimen positif datang dari dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh impresif pada kuartal II-2021. Pertumbuhan ekonomi nasional mencatatkan rekor terbaru.
Pada kuartal II-2021, output ekonomi yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 7,07% dibandingkan kuartal II-2020 (year-on-year/yoy). Lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar.
Ini merupakan pertumbuhan PDB pertama setelah mengalami kontraksi selama 4 kuartal beruntun, artinya Indonesia sah keluar dari resesi.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan PDB akan tumbuh 6,505% yoy. Sedangkan konsensus pasar versi Reuters menghasilkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,57% yoy pada April-Juni 2021.
Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi 7,70% juga menjadi rekor tertinggi sejak kuartal I-1997. Artinya, ini adalah pencapaian tertinggi selama Era Reformasi.
Rilis tersebut mampu mendongkrak IHSG pada perdagangan sesi I, dan ada peluang berlanjut di sesi II, meski tetapi harus waspada adanya koreksi.
Secara teknikal, IHSG kini makin menjauhi batas atas pola Ascending Triangle di kisaran 6.115 yang membuka peluang penguatan jangka panjang. Dari batas atas tersebut ke posisi dan posisi paling bawah pola di 5.473 ada jarang sebesar 372 poin.
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv |
Ketika pola Ascending tersebut ditembus, artinya target penguatan untuk jangka panjang sebesar 372 poin dari batas atas, yakni di kisaran 6.487. Itu secara teknikal, tetapi dalam kondisi saat ini tentunya faktor fundamental juga sangat menentukan arah IHSG.
Sementara untuk jangka pendek, ruang penguatan IHSG masih terbuka melihat indikator stochastic belum mencapai wilayah jenuh beli (overbought)
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv |
Namun, jika melihat grafik 1 jam, stochastic baru saja masuk ke wilayah overbought, sehingga ada risiko koreksi akibat aksi profit taking.
Ruang penguatan IHSG terbuka ke kisaran 6.230 selama bertahan di atas level 6.200. Tetapi jika kembali ke bawal level tersebut IHSG berisiko terkoreksi ke 6.180 hingga 6.165.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pap/pap)
Indonesia Sah Lepas dari Resesi, IHSG Bidik 6.230 di Sesi 2 - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment