Rechercher dans ce blog

Thursday, August 26, 2021

IHSG Merah! Asing Obral Bank Jago-INKP & Borong Telkom-BCA - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (26/8/2021), di tengah sentimen negatif yang hadir pada hari ini.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup merosot 0,9% ke level 6.058,08. Bahkan IHSG sempat bergerak ambles hingga 1% menjelang penutupan perdagangan hari ini. IHSG pun kembali turun ke level psikologis di 6.000.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini sedikit turun menjadi Rp 11,2 triliun. Investor asing tercatat mulai melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 73 miliar di pasar reguler. Sebanyak 187 saham menguat, 333 saham melemah dan 135 lainnya stagnan.


Asing tercatat melepas saham bank PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp 68 miliar pada hari ini. Selain saham ARTO, asing juga tercatat melepas dua saham bank BUMN, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Asing juga tercatat masih melepas saham emiten pembuat kertas, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) sebesar Rp 38 miliar.

Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini.

Net Sell Asing

Sementara dari daftar net buy, asing tercatat mengoleksi saham berkapitalisasi pasar terbesar (big cap), yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan saham big cap sekaligus induk dari Grup Astra, yakni PT Astra International Tbk (ASII).

Investor asing juga tercatat mengoleksi saham Grup Astra lainnya, yakni saham PT United Tractors Tbk (UNTR). Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:

Net Buy Asing

Dari Korea Selatan, Dari Korea Selatan, bank sentral Negeri Ginseng (Bank of Korea) mengumumkan menaikkan suku bunga acuannya, sesuai dengan konsensus pasar menjadi 0,75%. Sebelumnya, Bank of Korea telah mempertahankan suku bunga acuannya di posisi terendah 0,5%. Ini menjadi kenaikan pertama dalam nyaris 3 tahun terakhir.

Pasar cenderung cemas karena kebijakan tersebut ditafsirkan menjadi awal tren berbaliknya iklim moneter longgar yang selama ini dipertahankan di berbagai negara maju dan memicu masuknya dana-dana berlebih di pasar modal mereka ke negara berkembang.

Ketika moneter ketat mulai diberlakukan, maka risiko terjadinya capital outflow pun kian terbuka lebar, terutama jika negara maju telah berhasil mengendalikan penyebaran virus corona (Covid-19), sementara negara berkembang masih kedodoran, sehingga pemulihan ekonomi mereka tertinggal.

Di lain sisi, sentimen negatif lainnya datang dari China, di mana regulator setempat kembali bertindak keras terhadap perusahaan teknologi. Hal ini juga turut memperberat sentimen yang hadir di pasar saham Asia.

"Regulasi terhadap perusahaan game, di mana kontrol yang lebih ketat dari penyebaran konten sedang dibahas, bahkan istilah 'Kemakmuran Umum' semakin banyak digunakan dalam pidato pemerintah yang menunjukkan pajak yang lebih tinggi dan lebih banyak redistribusi," kata Peter Garnry, kepala strategi ekuitas di SAXO Bank, dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)


IHSG Merah! Asing Obral Bank Jago-INKP & Borong Telkom-BCA - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Noussair Mazraoui Tidak Keberatan Jadi Bek Tengah Dadakan di MU - Bola.net

[unable to retrieve full-text content] Noussair Mazraoui Tidak Keberatan Jadi Bek Tengah Dadakan di MU    Bola.net Lihat Liputan Lengkap di...