Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cukup cerah pada perdagangan Kamis (5/8/2021), di tengah kepastian keluarnya Indonesia dari jurang resesi setelah membukukan pertumbuhan ekonomi yang impresif di kuartal kedua tahun 2021.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melesat 0,75% ke level 6.205,42. IHSG pun akhirnya kembali menyentuh level psikologis 6.200 pada hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini naik cukup signifikan menjadi Rp 18,1 triliun. Investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 482 miliar di pasar reguler. Sebanyak 233 saham terapresiasi, 281 saham terdepresiasi dan 143 lainnya stagnan.
Dari daftar net buy, asing memborong sekitar lima saham berkapitalisasi terbesar (big cap), di mana empat di antaranya merupakan saham perbankan dan satu sisanya merupakan saham otomotif.
Adapun kelima saham big cap tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Selain itu, asing juga mengoleksi saham emiten penyedia solusi sumber daya manusia (SDM), PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) juga dikoleksi oleh asing pada hari ini.
Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.
Sementara dari daftar net sell, asing melepas saham pertambangan batu bara dan minyak gas bumi (migas), yakni saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Medco Energi International Tbk (MEDC).
Selain itu, asing juga melepas saham konsumer big cap, yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:
Sentimen positif muncul dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal II-2021 melesat 7,07% secara tahunan.
Angka PDB RI tersebut jauh di atas konsensus ekonom dan analis dalam polling CNBC Indonesia yang memperkirakan angka 6,505%. Capaian itu juga lebih tinggi dari konsensus pasar versi Reuters yang berujung pada angka 6,57%.
Secara kuartalan, ekonomi nasional tumbuh 3,31% atau di atas proyeksi pasar sebesar 2,875%. Namun sepanjang tahun berjalan, ekonomi Indonesia masih terhitung minus, yakni sebesar -0,74%.
Pencapaian ini mengakhiri rentetan pertumbuhan negatif (kontraksi) selama empat kuartal berturut-turut. Artinya, Indonesia terbebas dari resesi ekonomi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
IHSG Melesat! Asing Borong 5 Saham Big Cap & Lepas ADRO-MEDC - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment