Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) longsor di akhir perdagangan sesi 2 dengan depresiasi 0,50% ke level 6.090,03 jelang akhir pekan meninggalkan level psikologis 6.100.
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 11 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 72 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) sebesar Rp 47 miliar dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 32 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham-saham unggulan bursa sehingga IHSG terkoreksi hari ini.
Tercatat asing melego PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang dilego Rp 89 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang dijual Rp 26 miliar, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang dilepas Rp 50 miliar, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dibuang Rp 25 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dilepas asing RP 25 miliar.
Sejatinya dari dalam negeri, kabar positif bagi pasar muncul dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan tidak akan melakukan karantina wilayah (lockdown). Kebijakan tegas ini memang efektif menghentikan peredaran virus, tetapi sulit dilakukan di Indonesia.
"Sekali lagi kita ini selalu yang kita jalanan sisi kesehatannya bisa kita tangani, tetapi sisi ekonominya juga pelan-pelan kita jalankan.Nggakbisa kita tutup seperti negara lain,lockdown.Lockdownitu artinya ditutup total," ujar dia.
Kebijakan karantina wilayah jika dijalankan berkonsekuensi pada terhentinya ekonomi di wilayah itu, dan membengkaknya APBN (karena pemerintah wajib memasok kebutuhan dasar warga di wilayah terdampak secara gratis). Padahal, kas sedang defisit dan utang membumbung.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
Hawa-hawa Libur, Asing Obral Saham Unggulan, IHSG Ambruk! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment