Rechercher dans ce blog

Wednesday, May 26, 2021

ANTM Kegeser! 10 Saham Ini Paling Favorit Trading Sebulan Market - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak dua bank papan atas di negeri ini berada di urutan teratas saham paling banyak ditransaksikan dalam sebulan terakhir akumulatif (most active), selama Mei 2021, di tengah kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, kedua saham tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Saham BBRI ditransaksikan sebulan terakhir Rp 10,1 triliun, dengan koreksi harga saham pada periode tersebut minus 3,33% di Rp 4.060/saham. Volume perdagangan mencapai Rp 2,5 miliar saham dengan frekuensi 503.000 kali.


Sementara itu saham BBCA ditransaksikan Rp 9,6 triliun dengan volume perdagangan 300,4 juta saham dan frekuensi perdagangan 228.400 kali. Harga saham bank milik Grup Djarum ini naik 2,25% di Rp 31.775/saham.

Sementara itu saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang biasanya paling ramai dan teratas ditransaksikan, berada di urutan ketiga dengan transaksi Rp 8,2 triliun. Volume perdagangan mencapai 3,3 miliar dan frekuensi 430.000 kali. Saham Antam minus 0,85% di Rp 2.330/saham.

Sebagai perbandingan, saham ANTM dalam sehari memang mengalami penurunan transaksi sehingga secara bulanan terpengaruh.

Pada awal tahun 2021 atau Januari 2021 yang masih sempat menyentuh kisaran Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun per hari. Bahkan pada Desember 2020, nilai transaksi ANTM pun sempat hampir menyentuh Rp 10 triliun. Tapi pada Selasa lalu (25/5), sebelum libur hari raya Waisak Rabu kemarin, saham ANTM ditransaksikan sehari hanya Rp 439 miliar.

Berikut deretan saham-saham paling aktif dalam 30 hari perdagangan akumulatif selama Mei 2021, kendati bulan ini belum berakhir.

10 Saham Paling Aktif Sebulan

1. Bank BRI (BBRI), transaksi Rp 10,1 T, saham -3,33% Rp 4.060

2. Bank Central Asia (BBCA), Rp 9,6 T, saham +2,25% Rp 31.775

3. Antam (ANTM), Rp 8,2 T, saham -0,85% Rp 2.330

4. Telkom (TLKM), Rp 6,2 T, saham -0,90% Rp 3.300

5. Astra (ASII), Rp 4,9 T, saham -6,88% Rp 5.075

6. Bank Mandiri (BMRI), Rp 4,9 T, saham -3,67% Rp 5.900

7. DMS Propertindo (KOTA), Rp 4,8 T, saham -33,54% Rp 214

8. Merdeka Copper (MDKA), Rp 4,4 T, saham +11,84% Rp 2.550

9. Tower Bersama (TBIG), Rp 3,8 T, saham -2,32% Rp 2.530

10. Bank Jago (ARTO), Rp 3,4 T, saham +10,14% Rp 11.675

Pada perdagangan Selasa lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,91% di posisi 5.815,88. Nilai transaksi harian mencapai Rp 11,77 triliun dengan volume perdagangan 21,12 miliar saham. Ada 283 saham melesat, 209 saham anjlok dan sisanya 153 saham stagnan.

Dengan demikian, IHSG dalam sepekan terakhir akumulatif minus 0,32% dan sebulan juga terkoreksi 2,98%.

Secara year to date atau tahun berjalan, IHSG turun 2,73%.

Adapun dari sisi net-buy sell, pada perdagangan Selasa lalu, asing masuk di semua pasar mencapai Rp 408,14 miliar. Sebulan terakhir asing net buy sebesar Rp 943,44 miliar di semua pasar, dengan catatan beli bersih di pasar reguler Rp 1,42 triliun.

Head of Research PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), Nico Laurens menilai memang ada penurunan nilai transaksi saham saat ini di bursa saham domestik. Penurunan nilai transaksi tak lain disebabkan, investor global lebih memilih menempatkan asetnya di bursa saham yang lebih defensif seperti Eropa dan Amerika Serikat.

Hal tersebut sejalan dengan progres vaksinasi massal yang lebih cepat ketimbang di Indonesia. Hal ini memicu keyakinan bisnis maupun consumer confident terjadi lebih cepat di negara-negara maju.

Sebagai perbandingan saja, di AS, jumlah warga yang divaksinasi sudah mencapai 30% sampai dengan 40% dari total populasi, sedangkan Indonesia masih di bawah 10% populasi.

"Concern investor kondisinya lagi sedikit risk off sekarang, dari sisi alokasi aset lebih banyak di capital market yang defensif di Eropa dan AS," kata Nico, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia,  di program Investime.

Sementara itu, di luar saham BBRI dan BBCA, merangsek nama Bank Jago di urutan 10 besar.

Selasa lalu, ssaham Bank Jago melesat mencapai all time high saat naik 9,62% di level Rp 11.675/saham tertinggi sepanjang sejarah bank yang dulu bernama Bank Artos Indonesia ini.

Sebelumnya harga saham tertinggi ARTO terjadi pada 12 Maret 2021 yang mencapai Rp 11.375/saham dan 22 Februari 2021 yakni Rp 10.900/saham. Pada 26 Juni 2020, saham ARTO masih di level Rp 900/saham, meroket 1.197% setahun terakhir.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Adblock test (Why?)


ANTM Kegeser! 10 Saham Ini Paling Favorit Trading Sebulan Market - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

4 Pemain Keturunan yang Tak Diminati Shin Tae-yong Padahal Mainnya Bagus, Nomor 3 Malah Pernah Main di Liga Yunani - tvOneNews.com

[unable to retrieve full-text content] 4 Pemain Keturunan yang Tak Diminati Shin Tae-yong Padahal Mainnya Bagus, Nomor 3 Malah Pernah Main...