JAKARTA, KOMPAS.com – CEO Citi Indonesia Batara Sianturi kembali buka suara terkait keputusan keluarnya Citigroup dari bisnis perbankan ritel di 13 negara, termasuk di Indonesia.
Batara juga menjelaskan mengenai nasib nasabah dan karyawan Citigroup di Indonesia. Citi menegaskan bahwa tidak ada perubahan seketika dalam hal melayani nasabah consumer bank yang berada di Indonesia.
Citi akan memulai proses penjualan bisnis Consumer Bank setelah adanya pengumuman tutup segmen perbankan ritel.
Baca juga: Citigroup Bakal Keluar dari Bisnis Perbankan Ritel RI
“Selama proses penjualan, kegiatan operasional bisnis consumer kami termasuk kantor cabang, call centers, serta layanan digital akan terus berjalan seperti biasa,” ujar Batara Sianturi dalam keterangan resmi, Minggu (18/4/2021).
“Para nasabah kami akan tetap mendapatkan layanan yang berkualitas tinggi seperti yang selama ini mereka peroleh dari seluruh produk dan layanan kami,” sambungnya.
Ia bilang, Citi Indonesia akan terus beroperasi di Indonesia melalui unit Institutional Clients Group (ICG), antara lain Treasury and Trade Solutions (TTS), Markets and Securities Services / Custodian (MSS), dan Banking Capital Market Advisory (BCMA).
Baca juga: Citigroup Keluar dari Perbankan Ritel RI, Bagaimana Nasib Nasabah? Ini Kata CEO Citi Indonesia
Unit ICG tersebut beroperasi untuk nasabah-nasabah institusional yang terdiri dari perusahaan lokal, pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara, lembaga keuangan dan perusahaan multinasional, CCB (Citi Commercial Bank), dan layanan pasar modal melalui PT. CSI (Citigroup Sekuritas Indonesia).
Batara Sianturi menyatakan bahwa Citi memiliki bisnis consumer yang kuat dan menguntungkan di Indonesia, dan memiliki tim yang sangat terampil dan berdedikasi.
“Citi akan senantiasa berupaya untuk memberikan hasil yang sebaik mungkin bagi para nasabah dan karyawan kami,” tandasnya.
Baca juga: Alamat BNI, BRI, BTN dan Mandiri untuk Tukar Uang Baru di Surabaya dan Sekitarnya
Batara menambahkan, proses penjualan akan membutuhkan waktu. Karena itu, Citi akan mengupayakan proses strategi yang dilakukan secara prudent dan sistematis melalui koordinasi erat yang terus menerus dengan kantor pusat, pemangku kepentingan dan regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).
Pihaknya juga akan memberikan informasi terkini bila ada perkembangan lebih lanjut mengenai proses yang dimaksud.
Baca juga: Lokasi Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2021 di BNI dan BRI Jabodebek
Selama ini, kegiatan bisnis consumer banking Citi di Indonesia meliputi kartu kredit, kredit tanpa agunan, kantor cabang retail dan layanan pengelolaan kekayaan (wealth management).
Selain itu, ada pula layanan nasabah perbankan individual yang terdiri dari Citigold, Citi Priority dan Citi Banking, layanan perbankan digital, bancassurance, dan layanan perbankan melalui telepon / CitiPhone, operasional consumer, dan lainnya.
Baca juga: Alamat BCA dan Bank Swasta Lain di Jabodebek untuk Tukar Uang Baru
Citi hadir di Indonesia sejak tahun 1968 dan saat ini Citi melayani 90 persen dari 20 perusahaan terbesar di Indonesia. Tahun lalu, Citi berhasil mengumpulkan dana sebesar lebih dari 10 miliar dollar AS untuk para kliennya.
Tutup Bisnis Perbankan Ritel, Ini Nasib Nasabah dan Karyawan Citigroup - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment