Rechercher dans ce blog

Tuesday, April 27, 2021

Asing Masuk Gaes, Ini Sederet Big Cap yang Diborong Hari Ini Market - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing tercatat ramai-ramai memborong saham-saham big cap atau saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) di atas Rp 100 triliun seiring dengan kenaikan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini, Selasa (27/4/2021).

Berikut saham yang banyak dibeli asing, pukul 09.47 WIB:

  1. Bank Central Asia (BBCA), saham +1,99%, ke Rp 32.050, net buy Rp 114,2 M


  2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), +0,97%, ke Rp 4.180, net buy Rp 29,4 M

  3. Bank Negara Indonesia (BBNI), +2,62%, ke Rp 5.875, net buy Rp 46,3 M

  4. Tower Bersama Infrastructure (TBIG), +2,69%, ke Rp 2.670, net buy Rp 14,2 M

  5. Astra International (ASII), -0,89%, ke Rp 5.575, net buy, Rp 10,9 M

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pagi ini naik 0,40% ke posisi 5.988,75. Menguatnya IHSG berbarengan dengan aksi beli bersih (net buy) oleh asing Rp 70,08 miliar di semua pasar. Sementara, di pasar reguler net buy asing sebesar Rp 87,61 miliar.

Sejurus dengan itu, berdasarkan daftar di atas, terdapat lima saham yang banyak dikoleksi oleh asing, dengan empat di antaranya termasuk saham big cap. Keempat saham tersebut ialah BBCA, BBRI, BBNI dan ASII.

Adapun, dari kelima saham yang diborong asing, empat di antaranya berhasil menguat di zona hijau, sementara saham induk konglomerasi Grup Astra, ASII, malah tersungkur di zona merah.

Saham tiga bank raksasa menguat bersamaan pagi ini. Saham bank dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di bursa, BBCA, naik 1,99% ke Rp 32.050/saham. Asing tercatat ramai-ramai memborong BBCA sebesar Rp 114,2 M.

Dengan ini, BBCA berhasil rebound dari koreksi kemarin (26/4) yang sebesar 1,64% ke Rp 31.425/saham.

Sementara BBRI, saham dengan market cap terbesar kedua, setelah naik 0,97% ke Rp 4.180/saham. Penguatan ini diwarnai aksi beli bersih oleh asing sebesar Rp 29,4 miliar.

Sama seperti BBCA, saham BBRI berhasil kembali memantul ke zona hijau setelah pada perdagangan Senin (26/4) ambles 2,59% ke Rp 4.180/saham.

Berbeda dengan keempat saham lainnya, saham ASII malah merosot 0,89% ke Rp 5.575, di tengah beli bersih asing sebesar Rp 10,9 miliar.

Adapun kemarin, saham ASII ditutup stagnan di posisi Rp 5.625/saham.

Akhir-akhir ini, sejumlah emiten raksasa ramai-ramai menyuntikkan dana ke startup-startup tanah air, termasuk emiten-emiten yang dibahas di atas.

Ambil contoh, BBRI, bersama Bank Mandiri (BMRI), lewat venture capitalnya yaitu BRI Ventures dan Mandiri Capital Indonesia (MCI) kompak untuk menyuntik platform e-commerce saingan Tokopedia yakni Bukalapak.

Kedua, BBCA pun berencana ikut meramaikan kompetisi dengan mengakusisi PT Bank Royal. BBCA bahkan rela merogoh kocek yang dalam senilai hampir Rp 1 triliun untuk mengakuisisi Bank Royal.

Adapun harga tersebut hampir 3 kali nilai buku Bank Royal untuk mentransformasinya menjadi bank digital. Saat ini fokus BBCA ialah untuk mengintegrasikan seluruh layanan perbankannya ke dalam satu platform super apps.

Tidak hanya kedua bank tersebut, ASII juga belum lama ini membenarkan bahwa perusahaan berinvestasi ke dua start up di dalam negeri. Pertama adalah platform e-commerce sayur dan buah Sayurbox dan kedua startup telemedicine Halodoc.

Dana sebanyak US$ 40 juta atau setara dengan Rp 580 miliar (asumsi kurs Rp 14.500/US$) digelontorkan untuk berinvestasi di dua startup digital ini. Sebanyak US$ 5 juta atau setara dengan Rp 73 miliar disuntikkan ke Sayurbox dan sisanya US$ 35 juta atau setara dengan Rp 508 miliar disuntikkan ke Halodoc.

Kiprah ASII dalam menyuntikkan modal ke startup bukan baru kali ini saja. Tiga tahun silam tepatnya pada Februari 2018, ASII tercatat mengucurkan dana segar senilai US$ 150 juta ke startup decacorn Gojek.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(adf/adf)

Let's block ads! (Why?)


Asing Masuk Gaes, Ini Sederet Big Cap yang Diborong Hari Ini Market - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Harga Emas Antam (ANTM) dan UBS di Pegadaian Kian Terpuruk - Investor.ID

[unable to retrieve full-text content] Harga Emas Antam (ANTM) dan UBS di Pegadaian Kian Terpuruk    Investor.ID Harga Emas Hari Ini Maki...