Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 sangat memukul sektor properti selama 1,5 tahun terakhir ini. Selain banyaknya orang kaya yang menjual rumah tapak di kawasan elite seperti Menteng, Pondok Indah, Kemang hingga Kelapa Gading, ternyata banyak juga orang yang menjual aset apartemen. Bahkan, jumlah apartemen yang dijual lebih besar daripada rumah tapak.
"Yang banyak apartemen, banyak apartemen dijual karena tingkatan hunian sewa turun jauh, sementara pemilik bayar service charge, jadi banyak yang menjual apartemen jadi," kata Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) DKI Jakarta Clement Francis dalam Profit CNBC Indonesia, Rabu (7/7/21).
Sayang, nasib minat masyarakat terhadap pembelian apartemen segmen atas juga tidak begitu besar. Jika membandingkan antara rumah tapak dan apartemen, maka masyarakat saat ini lebih condong memilih rumah tapak, itu pun pasar tidak besar karena banyak yang memilih menahan uang tunai.
"Masih diminati rumah tapak, karena salah satu alasannya untuk masa depan membeli buat anak-anak mereka, jadi banyak yang bisa diinvestasikan ke rumah tapak," kata Clement.
Ketika lebih banyak calon investor yang memilih rumah tapak, maka nasib apartemen kian naas. Apalagi, tambahan stok apartemen anyar diperkirakan masih bakal banyak beberapa waktu ke depan, terutama melihat masif pembangunan apartemen di kawasan transit oriented development (TOD). Di sisi lain, nasib apartemen masih harus dihajar persaingan dengan rumah tapak yang pasarnya juga tidak besar.
"Yang pasti dengan pandemi, calon pembeli nggak banyak, sedangkan properti yang dijual banyak, lebih banyak dari demand. Antara supply and demand sangat beda jika dibandingkan tahun 2017-2018, peminat jauh lebih banyak dibanding 2020," kata Clement.
Pasokan apartemen mewah yang dijual di Jakarta memang sangat berlimpah. Di situs Lamudi misalnya, ada 23.203 penawaran dari penjual dengan kata kunci "Apartemen Mewah Dijual Di Jakarta".
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi)
Susah Laku, Orang Kaya di Jakarta Obral Apartemen Mewah! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment